Review Film Morbius (2022) dari Orang Awam: Ada Potensi, Sayang ….

Review Film Morbius (2022) dari Orang Awam: Ada Potensi, Sayang ….



Identitas Karya

Judul Film: Morbius

Genre: Fiksi Ilmiah, Laga, Horor, Superhero

Sutradara: Daniel Espinosa

Produser: Avi Arad, Matt Tolmach, Lucas Foster

Penulis: Matt Sazama, Burk Sharpless, Art Marcum, Matt Holloway

Penulis skenario: Matt Sazama, Burk Sharpless, Art Marcum, Matt Holloway

Penulis cerita: Matt Sazama, Burk Sharpless

Pemeran: Jared Leto, Matt Smith, Adria Arjona, Jared Harris, Al Madrigal, Tyrese Gibson

Perusahaan produksi: Columbia Pictures, Marvel Entertainment

Distributor: Sony Pictures Releasing

Tanggal rilis: 30 Maret 2022 (Indonesia); 1 April 2022 (Amerika Serikat)

Durasi: 108 menit (1 jam 48 menit)



 P.S: Ulasan ini penuh dengan spoiler dan opini pribadi. Saya menonton Morbius (2022) tanpa mengikuti atau bahkan membaca sedikitpun komik-komik Spiderverse, jadi sebelumnya saya memohon maaf kalau ada salah kata. Harap baca dengan risiko Anda sendiri, terima kasih!



     Disutradarai Daniel Espinosa, Morbius (2022) adalah film Sony Spiderman Universe, seperti Venom (2018) atau Venom: Let There Be Carnage (2021). Sony Pictures mengadopsi film ini dari komik yang berjudul sama, Morbius

Michael Morbius (Jared Leto) menderita kelainan darah langka sejak kecil, yang nembuatnya lumpuh dan harus menerima transfusi darah tiga kali sehari. Kendati kekurangannya itu, ia adalah sosok anak yang begitu encer isi otaknya—dia pintar, tidak, bahkan ia jenius.

Di kemudian hari, Morbius tumbuh menjadi seorang dokter san ilmuwan besar. Dengan kecerdasan di atas rata-ratanya, Michael Morbius mampu menggaet sejumlah prestasi yang fantastis. Kemudian berkat kecerdasannya itulah, ia sanggup bermimpi membuat beragam resep obat untuk penyembuh penyakit yang diderita mereka.

Menurut saya pribadi, sisi plus dari film ini adalah … adegan laganya seru! Menggebu-gebu sekali! Aksi dalam film Morbius (2022) ini sanggup membuat jantung saya dag dig dug ser menyaksikannya. Love it!

Namun sayang, Setiap ada potensi untuk pendalaman karakter Michael Morbius, mereka memotongnya! Cut! Begitu saja!

Di awal, kita justru mendapat pendalaman mengenai Milo a.k.a Loxias Crown. Meski di awal cerita kesuksesan Dr. Morbius, Milo acap kali hanya numpang disebut saja namanya, saya bersimpati pada dirinya! Saya jauh lebih menaruh hati kepada dia, daripada kepada karakter utama film ini yang di-mary sue sejak awal, Michael!

Sayang sekali, justru karakter ini tersiakan potensinya dan menjadi villain generik di akhir. Uuuuukkkkkhh!

Pas yang begitu itu, bikin kesal 100%! Di saat ada kesempatan buat Morbius menjadi lebih wow, mereka selalu membalikkannya ke alur film-film superhero generik.

Sampai situ saja, masih bisa kutalangi. Lumayan. Masih bisa kutahan-tahan emosiku. Lalu ….

BOOM!

Muncullah Post Credit Scene!

Share:

0 comments:

Posting Komentar